Proses penuaan memang tidak dapat dihambat, tetapi dapat diperlambat. Bukan
berarti umur kita menjadi panjang. Prosesnya saja yang diperlambat. Salah satu
caranya adalah dengan memberi nutrisi pada otak, agar sel-selnya dapat
melakukan regenerasi dengan baik. Misalnya, mengonsumsi ginkgo biloba yang diyakini dapat melebarkan pembuluh darah ke
otak sehingga melancarkan aliran darah. Bersamanya akan dibawa juga oksigen dan
nutrisi yang dibutuhkan oleh otak.
Beberapa penelitian menunjukkan efek yang sedang oleh Ginkgo biloba
terhadap gejala alzheimer.
Ginkgo biloba mengandung senyawa flavonoid (ginkgoflavon glikosida) dan atau terpenoid (ginkgolida dan bilobalida) yang dapat
bertindak sebagai antiosidan. Konsumsi ginkobiloba diyakini bahwa ginkgo dapat
meningkatkan sirkulasi darah mikrovaskular, menangkap radikal bebas dan membantu
memperbaiki kewaspadaan (konsentrasi) dan memori pada penderita Demensia.
Ginkgo
adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di daerah beriklim sedang
mulai dari daratan Eropa sampai Amerika Serikat. Daun-daunnya terbagi menjadi
dua lobus, Karena itu, namanya sering disebut dengan tambahan kata biloba.
Ginkgo memang mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah. Gangguan peredaran darah sebenarnya lebih sering menimpa orang lanjut usia yang
pembuluh darahnya sebagian telah kaku dan tersumbat. Prevalensi orang muda yang
mengalami gangguan peredaran darah tentu tidak sebesar orang lanjut usia. Selain itu, Ginkgo
mempunyai kemampuan menerobos pembuluh darah yang paling sempit dan paling
kecil untuk memberi makan jaringan yang kekurangan oksigen di otak, jantung,
dan bagian tubuh lainnya.
Di dalam British Journal of Clinical Pharmacology (1992) dikutip
studi di Jerman yang dilakukan pada tahun 1991 terhadap 99 pasien lanjut usia
yang telah menderita gangguan otak selama lebih dari dua tahun. Setelah tiga
bulan mengonsumsi ginkgo, 72% mengalami perbaikan dibandingkan hanya 8% yang
mengonsumsi tablet plasebo (pil bohongan). Dosis efektif sebagaimana diterapkan
dalam studi tersebut adalah 120 mg setiap hari.
Ginkgo
tampaknya lebih manjur untuk orang-orang lanjut usia yang memang sudah mengalami
kemunduran fungsi otak.
Bagi orang muda yang sel-sel tubuhnya masih optimal, termasuk sel-sel otaknya,
tentu tidak terlalu membutuhkan ginkgo. Penelitian yang dilakukan di Italia
membuktikan bahwa ekstrak ginkgo dapat meningkatkan aliran darah di otak
sebesar 70% pada orang lanjut usia, tetapi untuk orang-orang yang lebih muda
(30-50 tahun) peningkatan tersebut hanya sekitar 20%. Temuan lainnya adalah
bahwa ginkgo memerlukan waktu yang lebih panjang untuk menunjukkan khasiatnya
pada orang-orang muda.
Ginkgo
dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas. Radikal bebas adalah elektron yang
tidak berpasangan, dan dalam rangka mencari pasangannya tersebut dia merusak
sel-sel tubuh. Radikal bebas terdapat di alam, khususnya di lingkungan yang
mengalami polusi udara. Mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta dan
setiap hari menghisap asap kendaraan umum berpeluang besar untuk menjadi korban
radikal bebas.
Seperti halnya vitamin E, ginkgo dapat melumpuhkan radikal-radikal bebas
yang sering merusak sel tubuh. Dr. Drieu dalam penelitiannya menemukan fungsi ginkgo untuk meremajakan
sel-sel otak, yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta
meningkatkan serotonin.
Tidak salah pula bila Anda menggunakan suplemen yang mengandung ginkgo
biloba. Suplemen ini berperan dalam menghindarkan kita dari kepikunan. Kerja
ginkgo menghambat sel-sel bekuan darah, memperlancar aliran darah, meningkatkan
toleransi terhadap kondisi kurang oksigen, serta mencegah kerusakan selaput sel
akibat pengaruh radikal bebas.
Dosis ginkgo
sebesar 120 mg per hari atau lebih diketahui bisa mendatangkan efek samping
mual dan pusing pada sebagian orang. Disarankan agar konsumsi ginkgo dimulai
dengan dosis rendah sehingga terhindar dari efek samping tersebut. Juga
dianjurkan untuk menghubungi dokter bila mengalami gangguan akibat minum
ginkgo.
Sumber:
Tune Up: Gaya Hidup Penghambat Alzheimer Oleh Pangkalan Ide
Tune Up: Gaya Hidup Penghambat Alzheimer Oleh Pangkalan Ide
No comments:
Post a Comment