Timbulnya nyeri pada persendian
kemungkinan disebabkan karena kegagalan mekanis atau peradangan oleh infeksi,
penyakit atau sebab lain. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan keluhan
nyeri sendi yang menimbulkan kekakuan gerak dan nyeri yang menyebar luas.
Secara umum Nyeri sendi dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
- nyeri sendi saja yang gejalanya hanya rasa pegal-pegal, nyeri sendi non inflamasi,
- nyeri sendi yang disertai gangguan gerak tapi tidak disertai peradangan yang nyata. Biasanya ini adalah nyeri sendi akibat pengapuran atau faktor usia.
- nyeri sendi yang disertai peradangan nyata, yakni ada bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Nyeri sendi ini perlu diwaspadai. Nyeri sendi tersebut merupakan gejala dari Artritis Reumatoid (AR).
"Berbeda dengan rematik biasa, artritis reumatoid bukan
diakibatkan gangguan pada persendia. Ini adalah penyakit autoimun, di mana
sistem imun salah mengenal dan menyerang jaringan tubuh yang normal. Mula-mula
hanya bengkak, lama kelamaan anggota tubuh menjadi bengkok hingga akhirnya
cacat.
Setiap keluhan nyeri sendi harus ditanggapi
serius. Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh penyakit di luar rematik,
seperti penyakit leukimia atau lupus.
Segera berobat ke dokter jika nyeri sendi
sudah berlangsung terus menerus selama 6 minggu karena itu bisa jadi gejala
AR.
ARTRITIS REUMATOID BISA
TIMBULKAN CACAT
Artritis reumatoid sebenarnya berbeda dengan penyakit
rematik. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan
sendi kronik. Rematik akibat peradangan ini sampai sekarang tidak diketahui
penyebabnya. Peradangan yang terjadi pada penyakit AR menyebabkan distorsi pada sendi dan menurunkan fungsi, yang disertai rasa nyeri, kaku dan pembengkakan dan akhirnya mengarah pada kerusakan sendi yang tidak dapat diperbaiki dan kecacatan.
Ada dugaan karena faktor genetis, namun ada juga yang
menyebutkan karena infeksi dan faktor lingkungan yang merangsang sistem imun
untuk menyerang jaringan tubuh yang normal.
Sampai saat ini, para ahli masih terus mencari apa penyebab
penyakit yang bisa menimbulkan kecacatan ini.
Penyakit AR tidak bisa dianggap remeh karena bisa merusak
tulang rawan, tulang, tendon dan ligamen sendi yang terkena. Penderita penyakit
AR juga sering mengalami deformasi sendi sehingga kehilangan mobilitasnya. Di
Indonesia, jumlah penderita AR diperkirakan sekitar 0,1-0,3 persen dari jumlah
penduduk dan lebih banyak menyerang orang dewasa dan wanita.
Gejala utama penyakit ini selain bengkak dan kemerahan
adalah nyeri pada banyak sendi. Kebanyakan sendi yang diserang simetris
atau kiri kanan. Misalkan pundak kiri dan kanan atau kedua bagian tangan.,Ciri khas lainnya adalah adanya benjolan-benjolan (nodul rematik)
serta rasa kelelahan.
Meski jumlah penderita AR sedikit, namun penyakit ini sangat
progresif dan paling banyak menyebabkan kecacatan. "Kerusakan sendi sudah
mulai terjadi pada 6 bulan pertama dan jika tidak diobati bisa terjadi cacat
dalam 2-3 tahun.
Pengobatan utama penyakit AR adalah untuk
memperbaiki fungsi sendi, mencegah kecacatan dan disabilitas. Belum ada
obat untuk menyembuhkan penyakit ini, obat yang sekarang ada hanyalah untuk
mengurangi gejala dan mencegah perjalanan penyakit.
Pengobatan dini terbukti dapat mencegah perburukan penyakit
AR. Karena itu masyarakat diharapkan mewaspadai gejala awal penyakit AR.
No comments:
Post a Comment