Masalah alergi pada kulit organ intim dapat disebabkan oleh dua
hal, yakni:
- Alergi kontak (dermatitis kontak alergi) dan
- Alergi obat makan (fixed exantema)
Pada
pemakaian pertama tidak ditemukan reaksi gatal,
tetapi setelah pemakaian berulang-ulang, terjadi reaksi penolakan berupa gatal
dan kemerahan pada tempat kontak tersebut. Hal ini dinamakan dermatitis
kontak.
Beberapa orang ditemukan mengalami alergi kontak terhadap pemakaian
pembalut wanita baik yang tebal maupun tipis. Reaksi gatal terutama dirasakan
setelah haid saat kontak dengan pembalut tersebut. Lokasi kelainannya khas
karena tepat pada daerah kontak.
Pria dapat pula mengalami gatal pada kulit scrotum (buah zakar) akibat celana dalam ketat yang
dicuci dengan sabun deterjen pekat dan tidak cukup terbilas air. Keringat dan
sisa deterjen pada celana dalam dapat menimbulkan reaksi alergi di kulit
scrotum.
Masalah alergi akan menjadi menahun bila penyebabnya tidak diketahui.
Berbagai krim obat anti alergi yang dioleskan hanya mengurangi gejala gatal
hingga akhimya tidak mempan lagi. Berbagai sabun antiseptik yang dipakai akibat
ketakutan akan infeksi jamur justru dapat memperparah proses peradangan.
Semua hal ini sebenamya dapat diatasi secara bijaksana, yakni dengan
menghindari kontak langsung dengan zat penyebab alerginya. Bagi para wanita,
silakan ganti merek atau jenis pembalut wanita. Bagi para pria yang sering
gatal pada kulit buah zakamya, silakan ganti merek deterjen pencuci pakaian dalamnya.
Gampang bukan? Namun jangan lupa, saat gatal menyerang hindari menggaruk “anu’
Anda. Cukup kompres dengan air es, pasti lebih nyaman.
Sumber
Menjaga Organ Intim (Penyakit & Penanggulangannya) Oleh dr. Maria Dwikarya, DSKK
Menjaga Organ Intim (Penyakit & Penanggulangannya) Oleh dr. Maria Dwikarya, DSKK
No comments:
Post a Comment