ANEMIA
Adalah berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah atau kadar hemoglobin yang kurang dari normal.
n
Di Negara Berkembang, anemia merupakan
keadaan yang membahaya-kan ibu hamil. Wanita dewasa mempunyai kandungan zat
besi sebesar 3500 – 4500 mg. 75% berada dalam eritrosit sebagai hemoglobin. 20%
berada dalam tempat penyimpanan terutama dalam sumsum tulang dan RES (reticulo
endohelial system) sebagai kompleks ferritin. 5% berada dalam otot.
n
Setiap hari
seorang akan kehilangan 1 mg zat besi melalui lapisan epitel yang mati ; Pada
wanita dewasa, melalui darah haid pasien akan kehilangan zat besi sekitar 1 mg
perhari. Jadi kebutuhan seorang wanita tidak
hamil untuk mempertahankan keseimbangan
zat besi adalah 2 mg perhari. Makanan sehari-hari kira-kira mengandung 15 – 20
mg zat besi dan hanya 14 – 20% yang dapat diabsorbsi.
n
Usia eritrosit ±
120 hari dan setiap hari terdapat eritrosit yang mati dan mengeluarkan
kandungan zat besinya yang diperlukan dalam proses pembentukan eritrosit baru.
n
Seseorang baik
pria maupun wanita dinyatakan menderita anemia apabila kadar Hemoglobin dalam
darahnya kurang dari 12g/100ml. Anemia
lebih sering dijumpai dalam kehamilan.
ANEMIA DALAM
KEHAMILAN
Anemia lebih sering dijumpai dalam
kehamilan. Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan keperluan zat – zat
makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah dan sumsum tulang.
Darah bertambah banyak dalam kehamilan disebut hidremia atau hipervolemia. Akan
tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma, sehingga terjadi peng-enceran darah.
Anemia dalam kehamilan sering terjadi
terutama bila jarak antar kehamilan pendek. Anemia dalam kehamilan menyebabkan:
resiko infeksi dan perdarahan pasca persalinan.
Faktor nutrisi utama yang terkait : Zat
Besi Asam Folat
Vitamin B
Penyebab:
n Kurang gizi
n Kurang zat besi dlm diet
n Malabsorpsi
n Penyakit – penyakit kronik
Gejala:
n Takikardia
n Gejala
Rasa lesu bagi sebagian besar wanita hamil
dianggap biasa maka gejala yang terkait dengan anemia dalam kehamilan jarang muncul
n Vasodilatasi
perifer selama kehamilan menyebabkan wanita
hamil yang menderita anemia tidak nampak pucat.
n Pemeriksaan
kadar hemoglobin secara teratur pada wanita
hamil menu-runkan angka kejadian wanita hamil
inpartus yang mengalami anemia.
Pengaruh anemia
dalam kehamilan:
Anemia dalam
kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya.
Berbagai penyulit dapat timbul akibat
anemia seperti :
* Abortus
* Partus prematur
* Perdarahan
postpartum
* Syok
* Infeksi baik
intrapartum maupun postpartum
Pembagian anemia
dalam kehamilan :
n Anemia defisiensi besi
n Anemia megaloblastik
n Anemia hipoplastik
n Anemia hemolitik
Anemia Defisiensi Besi
n Merupakan
anemia yang paling sering ditemukan. Dapat disebabkan karena kurang asupan besi
dalam makanan, gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena pengeluaran
besi terlalu banyak dari tubuh misalnya pada perdarahan. Jika terjadi
defisiensi besi, maka suplai ke sumsum tulang juga berkurang sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan basal produksi Hb. Hal ini menyebabkan setiap sel
darah merah yang terbentuk mengandung sedikit Hb.
n Kehamilan
adalah situasi dimana kebutuhan zat besi meningkat dan diperkirakan selama 40
minggu kehamilan kebutuhan zat besi wanita hamil adalah 750 mg yang terdiri
dari : 425 mg untuk ibu 300 mg untuk janin 25 mg untuk plasenta Sepanjang masa
kehamilan, kebutuhan zat besi tidak selalu sama dan hal itu mempengaruhi
derajat absorbsi zat besi oleh tubuh wanita hamil. Pada minggu ke 30, absorbsi
sekitar 30% asupan zat besi yang ada ; pada minggu ke 36 , absorbsi sekitar 66%
asupan zat besi yang ada ( 9 kali lipat aborbsi pada minggu ke 16 )
n Keperluan besi bertambah dalam kehamilan terutama dalam
trimester terakhir. Apabila masuknya besi tidak ditambah dalam kehamilan maka
mudah terjadi defisiensi besi, lebih-lebih pada kehamilan kembar. Lagi pula di
daerah khatulistiwa besi lebih banyak ke luar melalui air peluh dan kulit. Di
Indonesia asupan besi per hari untuk wanita tidak hamil (12 mg), wanita hamil
(17 mg), wanita menyusui (17 mg).
n
Perubahan
adaptatif selama kehamilan : hemodilusi menyebabkan penurunan kadar hemoglobin.
Kadar Hb normal selama kehamilan >110 g/L
Terapi :
Pencegahan : 100
mg Zat Besi dan Asam Folat 400 mcg/hari.
Bila asupan per
oral dalam dosis besar tidak dapat dilaksanakan – alternatif: pemberian zat
besi parenteral
Anemia Megaloblastik
n Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali
karena defisiensi vitamin B12. Asam folat dibutuhkan
dalam pembentukan asam nukleat dan defisiensi asam folat menyebabkan gangguan
proliferasi sel – ( antara lain
prilferasi sel sumsum tulang ).
n Pada
anemia ini, terjadi hambatan sintesis DNA menyebabkan partum-buhan sel yang
tidak seimbang. Namun ketika pembelahan sel terhambat, sintesis RNA tidak
terpengaruh. Hasilnya adalah komponen sitoplasma terutama hemoglobin disintesis
dalam jumlah berlebihan selama penundaan pembelahan sel. Akhirnya terjadi
peningkatan dalam ukuran sel.
n Defisiensi
asam folat sering berdampingan dengan defisiensi besi dalam kehamilan.
n Anemia
megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai prognosis yang cukup baik. Pengobatan
dengan asam folat hampir selalu berhasil. Apabila penderita mencapai masa nifas
dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan maka anemianya akan sembuh dan
tidak akan timbul lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya anak
keperluan akan asam folik jauh berkurang. Anemia megaloblastik dalam kehamilan
yang berat tidak diobati mempunyai prognosis kurang baik. Angka kematian bagi
ibu mendekati 50% dan anak 90%.
Etiologi :
n Diet yang buruk
n Sakit berkepanjangan
n Gangguan Traktus Gastrointestinal
n Antibiotika oral
n Defisiensi vitamin C
n Penyakit hepar
Terapi :
Defisiensi
asam folat diatasi dengan Pemberian 5 mg asam folat 3 dd 1 selama kehamilan
ANEMIA HIPOPLASTIK/
APLASTIK :
Disebabkan karena sumsum tulang kurang
mampu membuat sel-sel darah baru.
Kegagalan sumsum tulang yang
menyebabkan anemia jarang terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan biasanya
sembuh spontan dan diperkirakan merupakan reaksi imunologis yang terjadi selama
kehamilan.
Biasanya anemia hipoplastik karena
kehamilan apabila selamat mencapai masa nifas akan sembuh dengan sendirinya.
Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita menderita anemia hipoplastik lagi.
Pada kondisi yang berat jika tidak diobati mempunyai prognosis yang buruk bagi
ibu maupun anak.
Penyebabnya :
n
kerusakan sumsum
tulang,
n
defisiensi
besi,
n
stimulus
eritropoetin yang inadekuat (dapat
disebabkan karena gangguan fungsi ginjal, atau penurunan kebutuhan O2
jaringan akibat penyakit metabolik seperti hipotiroid).
Gejala :
Pucat, lesu ,takikardia, ulkus,
tenggorokan yang nyeri dan demam.
Terapi :
n Hindari
faktor – faktor penyebab
n Prednisolone
10 – 20 mg qid
n Tranfusi
PRC-packed red cell dan trombosit (terminasi kehamilan)
n Transplantasi
sumsum tulang
ANEMIA
HEMOLITIK
Pada anemia ini
terjadi penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya.
Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka anemia
menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin bahwa kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
Gejala:
Gejala proses
hemolitik seperti anemia. Disamping itu terdapat tanda regenerasi darah sumsum
tulang. Pada hemolisis
yang berlangsung lama dijumpai pembesaran limpa dan pada kasus herediter kadang
disertai kelainan radiologis pada tengkorak dan tulang lain.
“ SICKLE CELL” ANEMIA
:
Sickle Cell Anemia adalah kelainan genetik yang hampir selalu
terjadi pada pasien kulit hitam. Ditandai dengan adanya kelainan molekul
hemoglobin yang disebut hemoglobin S sehingga bentuk eritrosit seperti bulan
sabit
Gambaran Klinik :
n Ditandai
dengan anemia hemolitik kronis dengan krisis berulang.
n Sering
menderita UTI – urinary tract infection
n Sel
eritrosit cenderung berubah bentuk saat terjadi hipoksia
Gejala
dan Tanda Anemia kronis:
n
Eritrosit berubah
bentuk seperti bulan sabit
n Krisis
perdarahan
n
Manisfestasi lain
: Kepekaan terhadap infeksi bakteri meningkat
n Pneumonia
Bronchopneumonia
n Infark
paru, Kerusakan ginja,l Gangguan SSP, Gangguan Mata
AKIBAT ANEMIA PADA
KEHAMILAN dan PERSALINAN :
v
Morbiditas
meningkat akibat : abortus partus preterm
v
Mortalitas ibu
meningkat akibat : perdarahan pasca persalinan dan anemia Komplikasi paru,
Gagal jantung kongestif, Infeksi .
OBAT ANTIANEMIA
Obat yang penting
untuk Eritropoesis (faktor pertumbu-han sel darah merah)
normal yaitu: zat besi (Fe), Vit B12, dan
asam folat. Obat-obat ini
digunakan untuk mengobati anemia dan dinamakan juga sebagai Hematinik.
BESI (fe) dan GARAM-GARAMNYA
Zat besi merupakan
mineral yg diperlukan oleh semua sistem
biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial utk:
sintesis
hemoglobin, sintesis katekolamin,
produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yg diperlukan untuk
produksi adenosin trifosfat yg terlibat dalam respirasi sel.
Sekitar 70% zat
besi yg ada dalam tubuh merupakan Fe fungsional atau esensial (66% dlm
hemoglobin, 3% dlm mioglobin sisanya pada enzim tertentu dan transferin), dan
30% merupakan Fe yg nonesensial. Cadangan Fe pada wanita hanya 200-400 mg,
sedangkan pada pria kira-kira 1 gram.
Defisiensi zat
besi akan mengakibatkan anemia yang menurunkan jumlah maksimal oksigen yang
dapat dibawa oleh darah. Tanpa diobati
penyakit anemia dapat berlanjut kepada keadaan gagal jantung.
Farmakokinetik
Absorpsi:
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung
di duodenum dan jejunum proksimal. Transportnya melalui sel
mukosa usus terjadi secara transfort aktif. Zat ini lebih mudah diabsorpsi
dalam bentuk fero. Ion fero yg sudah diabsorpsi akan diubah menjadi ion feri
dalam sel mukosa.. Selanjutnya ion feri akan masuk ke dalam plasma dengan
perantara transferin, atau diubah menjadi feritin dan disimpan dalam sel mukosa
usus. Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka Fe yang baru diserap
akan segera diangkut dari sel mukosa ke sumsum tulang untuk eritropoesis.
Distribusi:
Setelah
diabsorpsi, Fe dalam darah akan diikat oleh transferin untuk kemudian diangkut
ke berbagai jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot Fe.
Metabolisme:
Bila tidak
digunakan dalam eritropoesis, Fe mengikat suatu protein yang disebut apoferitin
dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan
dalam sel-sel retikuloendotelial (di hati, limpa dan sumsum tulang)
Ekskresi:
Jumlah Fe yang diekskresi setiap hari
sedikit sekali (sekitar 0,5 -1 mg sehari). Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit
dan saluran cerna yg terkelupas, keringat, urin, feses serta kuku dan rambut yg
dipotong.
Kebutuhan Fe :
Laki-laki dewasa:
10 mg sehari
Wanita :
12 mg sehari
Wanita hamil dan
menyusui: tambahan asupan 5 mg sehari.
Bila kebutuhan ini
tidak dipenuhi, Fe yang terdapat di dalam gudang akan digunakan dan gudang
lambat laun menjadi kosong. Akibatnya timbul anemia defisiensi Fe.
Indikasi :
Sediaan Fe hanya
diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan Anemia defisiensi Fe.
Penggunaan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi
dan keracunan besi.
Efek samping:
v Intoleransi
terhadap sediaan oral,
Gejalanya:
mual dan nyeri lambung, konstipasi, diare dan kolik.
Gangguan
ini dapat dikurangi dengan mengurangi dosis atau dengan
pemberian sesudah makan, walaupun dg cara
ini absorpsi dapat berkurang.
v
Pemberian scr IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat suntikan
berupa rasa sakit, warna coklat pd tempat suntikan, peradangan lokal.
v
Pada pemberian IV, dapat terjadi reaksi sistemik.
Reaksi yg dapat terjadi dlm 10 menit
setelah suntikan adalah: sakit kepala,
nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardi,
flushing, berkeringat, mual, muntah,
bronkospasme, hipotensi, pusing dan
kolaps sirkulasi.
Reaksi yg lebih sering timbul dalam ½ -
24 jam setelah suntikan: demam,
menggigil, rash, urtikaria,nyeri
dada,rasa sakit pada seluruh badan dan
ensefalopatia, syok atau henti jantung.
Intoksikasi akut : dpt terjadi setelah menelan Fe sebanyak 1 g. pada sal
cerna terjadi iritasi, korosi, sampai terjadi nekrosis.
Gejalanya: mual muntah, diare, hemetemesis serta feses berwarna
hitam krn perdarahan pada sal. Cerna., syok dan
akhirnya kolaps kardiovaskular dg bahaya kematian.
Terapi intoksikasi akut adalah sbb.:
1. Diusahakan agar pasien muntah
2. Diberikan susu atau telur yang dapat
mengikat Fe sbg kompleks protein Fe.
3. Bila obat diminum kurang dari 1 jam
sebelumnya, dapat dilakukan bilasan
lambung dg larutan nat bikarbonat 1%.
4. Bila lebih dari
1 jam bilasan lambung dpt menyebabkan perforasi.
5. Untuk mengatasi
efek toksik sistemik maupun lokal pemberian
deferoksamin
(kelator)
spesifik untuk besi.
DOSIS
Preparat
|
Tablet
|
Elemen besi tiap tablet
|
Dosis lazim untuk Dewasa/hari
|
Fero sukfat
(hidrat)
|
325 mg
|
65 mg
|
3 - 4
|
Fero glukonat
|
325
mg
|
36 mg
|
3 - 4
|
Fero fumarat
|
200
mg
|
66 mg
|
3 - 4
|
Fero fumarat
|
325
mg
|
106
mg
|
2 - 3
|
Sediaan Parenteral
Pemberian suntikan
IM dan IV hanya dibenarkan bila pemberian oral tidak mungkin, misalnya pasien
intoleran thd sediaan oral atau pemberian oral tidak menimbulkan respons
terapeutik.
n Iron-dextran
(imferon)---- mengandung 50 mg Fe/ml
(larutan 5%)
Secara IM:
Dosis : 250 mg Fe untuk setiap gr kekurangan Hb. Hari pertama disuntikkan 50
mg, dilanjutkan dg 100-250 mg setiap hari atau beberapa hari sekali.
Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. gluteus dan secara dalam untuk
menghindari pewarnaan kulit.
Secara IV: Dosis permulaan tdk boleh melebihi 25 mg, diikuti dg peningkatan
bertahan untuk 2-3 hari sampai tercapai dosis 100 mg/hari. Harus diberikan
perlahan-lahan yaitu: 25-50 mg/menit.
VITAMIN B12
Vit B12
(Sianokobalamin) merupakan satu-satunya kelompok senyawa alam yg
mengandung unsur Co dengan struktur yg mirip derivat porfirin alam lain.
Umumnya senyawa dalam kelompok ini dinamakan kobalamin.
Fungsi metabolik
Vit B12
bersama asam folat sangat penting untuk metabolisme intrasel.
Keduanya dibutuhkan untuk sintesis DNA yang normal, sehingga defisiensi salah
satu vitamin ini menimbulkan gangguan produksi dan maturasi eritrosit (anemia
megaloblastik). Defisiensi Vit B12 juga menyebabkan kelainan neurologik. Bila
tidak cepat diobati dapat membuat pasien cacat seumur hidup.
Defisiensi Vit B12
Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan oleh:
n kurangnya asupan
n terganggunya absorpsi
n terganggunya utilisasi
n meningkatnya kebutuhan
n destruksi yang berlebihan atau
n ekskresi yang meningkat
Defisiensi kobalamin ditandai dengan
gangguan hematopoesis, gangguan neurologi, kerusakan sel epitel terutama epitel
sal cerna dan debilitas umum.
Defisiensi vitamin B12 dapat didiagnosa dengan mengukur kadar vit
B12 dalam plasma.
Kebutuhan vitamin
B12
Orang sehat: kira-kira 1 mg sehari
Sumber vit
B12 alami:
Mikroorganisme/bakteri dalam kolon
manusia (ini tdk berguna sebab absorpsi vit B12 terutama berlangsung dalam ileum),
jadi sumber utk memenuhi kebutuhan manusia adalah : makanan hewani. Jeroan ,
kerang, kuning telur, susu kering bebas lemak dan makanan laut (ikan sardin,
kepiting)
Farmakokinetik
Absorpsi
Diabsorpsi dg baik dan cepat stlh
pemberian IM dan SK.
Kadar puncak dalam plasma 1 jam setelah
suntikan IM.
Absorpsi per oral berlangsung lambat di
ileum.Kadar puncak dicapai 8-12 jam setelah pemberian 3 mg.
Distribusi
Setelah
diabsorpsi, hampir semua vit B dalam darah terikat dengan protein plasma.
Selanjutnya akan diangkut ke berbagai jaringan, terutama hati. (50-90%). Kadar
normal vit B12 dlm plasma adalah 200-900
pg/mL dg simpanan 1-10 mg dalam hepar.
Metabolisme dan
ekskresi
Di dalam hati
Sianokobalamin maupun hidroksokobalamin akan diubah menjadi koenzim B12 .
Ekskresi melalui saluran empedu: 3
-7 mg sehari harus direabsorpsi dg
perantaraan FIC.
Ekskresi bersama urin hanya terjadi
pada bentuk yg tidak terikat protein. Bila kapasitas ikatan protein dari hati,
jaringan dan darah telah jenuh, vit B
bebas akan dikeluarkan bersama urin.
Vit
B dapat menembus sawar uri dan
masuk ke dalam sirkulasi bayi.
SEDIAAN :
Vit B12
tersedia dalam bentuk tablet untuk pemberian oral dan larutan untuk
suntikan. Cara pemberian yg terbaik adalah
secara IM atau SK yang disuntikkan dalam.
DOSIS :
Anemia pernisiosa: 1 -10 mg
sehari yg diberikan selama 190 hari.
Terapi awal: dosis 100 mg sehari
parenteral selama 5 – 10 hari.
Terapi penunjang: dosis pemeliharaan
100-200 mg sebulan sekali sampai diperoleh remisi yg lengkap (jumlah eritrosit
dalam darah +4,5 juta/mm3) dan morfologi
hematologik berada dalam batas-batas normal.
ASAM FOLAT
Asam folat (PmGA) terdiri atas
bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat.
PmGA bersama-sama dengan konjugat yang
mengandung lebih dari satu asam glutamat, membentuk suatu kelompok zat yang
dikenal sebagai folat.
Fungsi Metabolik
PmGA merupakan prekursor inaktif dari
beberapa koenzim yg berfungsi pada transfer unit karbon tunggal.
Kebutuhan Folat
Rata-rata 50 g
sehari, dalam bentuk PmGA
DEFISIENSI FOLAT
Defisiensi folat sering merupakan
komplikasi dari:
- gangguan di usus kecil
- alkoholisme yg menyebabkan asupan makanan buruk
- efek toksik alkohol pada sel hepar dan
- anemia hemolitik yg menyebabkan laju malih eritrosit
tinggi.
- Obat-obat yang dapat menurunkan kadar folat dalam
plasma:
Metotreksat,
trimetoprim (yg dpt menhambat enzim dihidrofolat reduktase.
Fenitoin
dan antikonvulsan lain, kontrasepsi oral (yg mengadakan
interaksi pada absorpsi dan penyimpanan folat)
Defisiensi folat
terutama akan memperlihatkan gangguan pertumbuhan.
Gejala klinik :
Gejala defisiensi
folat yang paling menonjol adalah:
n Hematopoesis
megaloblastik (menyerupai anemia defisiensi
vitaminb B 12), glositis, diare dan
penurunan BB.
n
Pd def asam folat tidak terdapat kerusakan
mielin sehingga
tidak
Ada gangguan
neurologik.,
Farmakokinetrik
Pada pemberian oral absorpsi folat baik
sekali. Terutama di 1/3 bag varoksimal usus halus.
2/3 dari asam folat yg terdapat dlm
plasma darah terikat pada protein yg tidak difiltrasi ginjal. Distribusinya
merata ke semua jaringan dan terjadi penumpukkan dalam cairan cerebrospinal
Ekresi berlangsung melalui ginjal,
sebagian besar dlm bentuk metabolit.
Indikasi
Penggunaan folat adalah pada pencegahan
dan pengobatan defisiensi folat.
Kebutuhan asam folat meningkat pada
wanita hamil, sekurang kurangnya 500 mg per hari.
Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan kuat antara individu antara defisiensi asam folat pada ibu dengan
insiden defek neural tuibe, spt spina bifida dan anensefalus pada bayi yg
dilahirkan.
Dosis
Tergantung dari beratnya anemia dan
komplikasi yg ada.
Untuk diagnostik: 0,1 mg per oral
selama 10 hari.
Terapi awal pada defisiensi
folat tanpa komplikasi: 0,5-1 mg sehari secara oral selama 10 hari.
Terapi
selanjutnya: 0,1-0,5 mg sehari
Untuk pasien
anemia hemolitik: 1 atau 2 x 1 mg tiap hari.
SEDIAAN
Asam folat
tersedia dlm bentuk tablet yg mengandung 0,4; 0,8 dan 1 mg asam pteroliglutamat dan dalam
larutan injeksi asam folat 5 mg/mL. Juga terdapat dalam berbagai sediaan
multivitamin.
OBAT LAIN:
Riboflavin,
Piridoksin. Kobal,tembaga.
ERITROPOIETIN
Eritropoietin adalah suatu glikoprotein dengan berat molekul 34-39
DA,merupakan faktor pertumbuhan sel darah merah yg diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler
dan tubuli proksimalis.
FARMAKODINAMIK
Bila terjadi
anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak oleh ginjal, dan hal ini
merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah bmerah lebih
banyak.
Pada pasien
normal: kadar eritropoietin serum kurang dari 20 IU/L.
Pada keadaan
anemia berat: 100-500 IU/L atau lebih.
FARMAKOKINETIK
Setelah pemberian intravena masa paruh
eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronik sekitar 4-13 jam.
INDIKASI
Eritropoietin terutama diindikasikan
untuk anemia pada pasien gagal ginjal kronik. Pemberian eritropoietin dapat
meningkatkan kadar hematokrit dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindarkan
kebutuhan transfusi.
Dosisnya: 50-150 IU/kg secara IV atau
subkutan 3 x seminggu.
Untuk pasien anemia akibat gangguan
primer atau sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan respon terhadap
pemberian eritropoietin. Untuk pasien ibi dosisnya lebih tinggi, sekitar
150-300 IU/L 3 x seminggu.
EFEK SAMPING
Hipertensi bertambah berat, paling
sering akibat peningkatan hematokrit yg terlalu cepat.
Kakak mau nanya dong, untuk farmakokinetik vaksin campak gimana? Mohon bantuannya terimakasih😊
ReplyDeleteMKASIH EA
ReplyDeleteThank for your info
ReplyDelete