Yang di
maksud Diet Sehat Ala Rasulullah adalah pola makan
yang dilakukan oleh
nabi Muhammad Saw yang membuat
kesehatan Rasulullah tetap terjaga.
Berikut ini diet ala
Rasulullah
- · Menurut Rasulullah usahakan makan buah lebih dahulu baru kita makan nasi.
Nah ini bermanfaat membuat kita tidak
terlalu merasa terlalu lapar karena serat yang terkandung di dalam buah tadi.
- · Usakan tidur setelah satu jam kita makan siang.
Ini tentu sangat enak di lakukan karena
memang kita umumnya mengantuk setelah makan siang. Ada alasan kok nabi
mengajarkan seperti ini, dengan tidur siang sebentar otak kita istirahat dalam
penak dan lelah berfikir, begitu pula dengan tubuh kita bisa meregangkan otot
otot yang tadinya tegang. Selain itu dengan tidur sebentar tubuh kita bisa
menyerap dengan baik dari asupoan makan tadi, so saat bangun tubuh kita segar
kembali dan siap kembali ber aktifitas.
- · Jangan sampai kita melupakan makan malam,
- Siapa yang jarang makan malam dia akan di makan oleh usia dan kolestrol dalam tubuh akan berlipat ganda.
Nah kenapa begitu makan malam tentu yang
rendah kadar lemak tapiiii! Memiliki kalori yang cukup dan Kndungan PROTEIN
yang cukup, bukan makan sekenyang kenyangnya .
Nah
di bawah ini daftar makanan yang di larang di makan bersamaan:
- · Tidak memakan susu bersamaan dengan makan daging.
- · Tidak memakan daging bersamaan dengan makan ikan.
- · TIdak memakan ikan bersamaan dengan makan susu.
- · Tidak memakan ayam bersamaan dengan makan susu.
- · Tidak memakan ikan bersamaan dengan makan telur.
- · Tidakme makan ikan bersamaan dengan makan daun salad.
- · Tidak memakan susu bersamaan dengan makan cuka.
- · Tidak memakan buah bersamaan dengan makan susu.
Dalam daging ayam mengandung ion+ , sedangkan dalam ikan mengandung ion+,
jika keduanya dikonsumsi bersamaan maka akan terjadi reaksi biokimia yang dapat
merusak usus kita.
Kedokteran modern
mulai kembali ke tanaman untuk proses penyembuhan setelah sebelumnya banyak
menggunakan bahan-bahan kimia yang belum dianggap memiliki kemampuan yang cukup
dalam proses pengobatan. Maka, pandangan banyak orang mulai tertuju pada metode
pengobatan dan nasihat-nasihat yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tentang cara-cara makan dan mengobati sakit.
Orang Barat telah memulai langkah-langkah ini sebelum
orang Arab dan kaum muslimin melangkah. Para
ilmuwan barat mulai memperhatikan ilmu kedokteran pencegahan dan pengobatan
dengan menggunakan makanan, dan mereka memberikan perhatian khusus kepada
apa-apa yang ada dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, yang menunjuk pada
masalah-masalah humaniora / kemanusiaan dan memiliki kebaikan yang banyak dalam
berbagai hal hingga pada makanan dan minuman mereka.
Kebiasaan Makan dan Metode Pencegahan Dari Berbagai Macam Penyakit ala
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Adalah Suatu Mukjizat Ilahiyyah.
- · Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Jika bangun dari tidurnya dan selesai menunaikan shalat dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
maka beliau
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan meminum segelas air yang dicampur dengan
sesendok madu dan diaduk dengan merata. Oleh
karena itu, hendaklah kita meminum madu!
Ilmu kedokteran modern
telah menemukan bahwa meminum madu akan dapat meningkatkan kemampuan alat
pencernaan untuk bekerja lebih sempurna ketika memutar makanan yang ada di
usus. Hal ini terjadi setelah usus memproses madu yang masuk sebagaimana halnya
makanan yang sempurna, karena madu mengandung unsur-unsur glukosa yang dapat
langsung diserap dan tidak hanya sekedar lewat di dalam pencernaan. Dari sini
akan terbentuk susunan senyawa baru yang diberi nama Adonzen 2/3 Fosfat, yaitu
senyawa yang digunakan untuk membakar / memberikan energi otot.
- · Sarapan Pagi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Setelah meminum
segelas air yang telah dicampur dengan madu, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersandar sesaat. Dan setelah ibadah, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam ber-tafakkur (merenung) tentang ibadah dan taat kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Setelah mendirikan
shalat Dhuha, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memakan tujuh butir kurma
kering yang dicelupkan ke dalam segelas air susu sebagaimana yang diriwayatkan
dari beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam oleh Abu Nu’aim dan Abu Daud, bahwa
beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membatasi dengan seteguk air susu dan 7
butir kurma kering, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“Barangsiapa memasuki pagi hari dengan 7 butir kurma kering, maka dia tidak
akan terkena racun dan sihir”. Sebuah bukti ilmiah menunjukkan kebenaran hal
ini, bahwa di sana ada enzim yang jumlahnya meningkat dalam kondisi keracunan.
Dan ketika mengkonsumsi 7 butir kurma kering setiap hari selama sebulan, kita
akan mendapati bahwa enzim ini mulai berkurang dan kembali kepada kondisi
normal. Suatu kenyataan yang
juga dibenarkan oleh ilmu kedokteran modern sehubungan dengan konsumsi 7 butir
kurma kering adalah meningkatnya kemampuan penglihatan dan pendengaran, serta
menjauhkan dari bahaya-bahaya yang akan datang kemudian. Sebuah penelitian yang
dilakukan di Universitas Al-Malik Abdul Aziz di Jeddah dan Universitas Cairo
menunjukkan kebenaran masalah ini. Oleh karena itu, para pekerja yang bekerja
dengan bahan-bahan tambang, atau timah hitam, atau dengan bahan-bahan yang
mengandung racun, atau pekerja yang banyak terpapar racun, ketika mereka rutin
setiap hari mengkonsumsi 7 butir kurma kering, maka kebiasaan tersebut dapat
menjaga para pekerja dari efek lebih lanjut akibat terpapar bahan-bahan beracun
tersebut. Hal inilah yang diungkapkan oleh seorang ilmuwan Yahudi Andrea Well,
yang mengumumkan keislamannya setelah penelitian ini. Penelitian yang ia
lakukan dengan judul “Sab’u Tamraat Kaafiyah / 7 Butir Kurma Kering Cukup”,
menyimpulkan bahwa 7 butir kurma kering yang dikonsumsi rutin setiap hari dapat
mengobati keracunan, dan ia memberikan nasehat kepada semua negara yang
memerangi keracunan untuk mengkonsumsi 7 butir kurma kering rutin setiap hari.
·
Makan Siang Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Setelah sarapan sekali
di pagi hari, maka beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak makan hingga
selesai shalat Ashar. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengambil sesendok
makanan minyak zaitun yang dicampur dengan dua tetes cuka dan potongan roti
gandum, yaitu kira-kira seukuran genggaman tangan. Hal ini dikarenakan Allah
Subhanahu wa Ta’ala pernah berfirman: “…minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api…” (An Nuur : 35). Pengetahuan modern telah
menemukan bahwa banyak dari penyakit kanker, seperti kanker tulang, yang
menggunakan minyak zaitun untuk proses penyembuhannya. Hal ini seperti yang
pernah Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan tentang minyak zaitun: “…pemakan
makanan bagi orang-orang yang makan” (An Nuur : 20), dan kalimat sibghun
berarti mewarnai seluruh jasad atau ia memiliki sifat mewarnai. Kedokteran modern menguatkan hal ini dan
menemukan bahwa minyak zaitun terdiri dari asam lemak yang tidak mengenyangkan.
Oleh karena itu, ilmuwan Andrea Well mengatakan bahwa hal ini didapatkan
melalui suatu eksperimen, di mana minyak zaitun dapat melelehkan lemak. Ini
adalah takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Minyak zaitun dapat menjaga seseorang
dari pengerasan pembuluh darah, yaitu penyakit yang menyerang otak dan ingatan.
Minyak zaitun akan masuk sedikit demi sedikit ke sel yang terserang kanker,
menyembuhkannya dan mempengaruhinya, di mana ilmuwan Andrea Well mengatakan
karakteristik kanker adalah menyebar antara sel tubuh yang satu dengan yang
lain. Dalam hal ini minyak zaitun mempersempit wilayah penyebaran kanker dan
menjaga jarak antara sel tubuh dengan yang lain. Ditemukan pula bahwa
minyak zaitun dan cuka ibarat kendaraan yang melelehkan lemak yang sangat
padat, di mana akan memberikan minyak kepada pembuluh darah yang telah
mengeras. Oleh karena itu, para ilmuwan berpendapat bahwa minyak zaitun dan
cuka mem-buldozer pembuluh darah, karena ia membersihkan pembuluh darah dari
lemak yang sangat padat, yang dapat menyebabkan mengerasnya pembuluh darah.
·
Makan Malam Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Selesai mendirikan
shalat Isya, shalat nawafil (sunnah), kemudian witir dan sebelum mendirikan
shalat malam, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan makan malam, yaitu susu
kental dengan potongan roti gandum. Pengetahuan modern telah membuktikan bahwa
mengkonsumsi segelas susu kental ketika makan malam akan dapat membersihkan
sisa makanan yang masih tersisa di usus besar, kemudian ia akan menguraikan
sisa makanan tersebut menjadi susunan yang lebih sederhana dan kecil hingga
akhirnya memudahkan sisa makanan dan vitamin yang terkandung di dalamnya
diserap. Mengkonsumsi susu
kental ketika makan malam akan mengistirahatkan pencernaan dan tidak
menyebabkan lambung tidak terisi.Hal ini dikuatkan oleh
sebuah studi ilmu kedokteran yang dilakukan oleh Doktor Abdul Basith Sayyid
Muhammad dalam sebuah tulisannya yang berjudul “Al Isytisyfaa’ Bi Tho’aamin Nabiy / Berobat Dengan Cara Diet Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam”. Di mana pada tulisannya ini ditunjukkan bahwa
makanan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki dua sisi manfaat. Yang pertama adalah dari
sisi nilai makanan, di mana makanan dapat menguatkan jasmani. Dan yang kedua
adalah dari sisi pencegahan terhadap penyakit, di mana metode diet / makan Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan mukjizat ilahi. Ini semua adalah
pilihan Rabb alam semesta untuk dikonsumsi oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, pemimpin segenap makkluk. Ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala : “Sungguh telah ada pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
teladan yang baik bagi kalian semua”.